Kamis, 22 Oktober 2015

Jurnal PAIKEM dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI mapel IPS di SDN Kebonsari 4 Malang



Penerapan PAIKEM Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa kelas VI pada mata pelajaran IPS di SDN Kebonsari 4 Malang

Siti Halimatus Sakdiyah
PGSD- FKIP-Universitas Kanjuruhan Malang


Abstrak: Berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN Kebonsari IV Malang Kelas VI, diketahui bahwa aktivitas belajar siswa masih kurang, seperti keaktifan dalam proses belajar, siswa kurang aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan ketepatan dalam mengerjakan tugas. Pembelajaran IPS yang dilakukan sebagian besar lebih menekankan pada aspek produk. Siswa yang tidak aktif dan aktivitasnya kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran dikelas dapat berpengaruh pada hasil belajarnya. Oleh karena itu, penerapan PAIKEM mengajak siswa untuk mendapatkan pengalaman baru dalam belajar sehingga akan terjadi interaksi antar guru dan siswa. Dalam hal ini, peneliti menerapkan penerapan pembelajaran PAIKEM dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya pada materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dalam penelitian ini diterapkan penerapan  PAIKEM. PAIKEM merupakan salah satu pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,  efektif, dan menyenangkan.  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan penerapan pembelajaran PAIKEM. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan dalam 2 siklus. Jenis data dalam penelitian ini bersumber langsung dari subyek penelitian yaitu siswa kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang, sebanyak 40 orang siswa. Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia”. Teknik penggunaan data menggunakan lembar observasi, catatan lapangan, dan dokumenter. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa PAIKEM meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini ditunjukan dengan pemerolehan skor terhadap instrumen aktivitas. Pada siklus I pemerolehan skor dengan nilai rata-rata 75% dengan kriteria cukup baik, sedangkan pemerolehan skor pada siklus II dengan nilai rata-rata 86% dengan kriteria baik. Hal ini menunjukan bahwa ada peningkatan terhadap aktivitas belajar siswa. Selain meningkatkan aktivitas belajar siswa, PAIKEM juga meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa menjadi pembelajaran efektif dan menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa meningkat selama tindakan I dengan nilai rata-rata 83%dan diakhiri tindakan II dengan nilai rata-rata 89%. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan penerapan PAIKEM dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang.
Kata Kunci: PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan),                   aktivitas, hasil belajar.





PENDAHULUAN
Metode pembelajaran berpengaruh besar pada aktivitas belajar dan hasil belajar siswa, jika metode pembelajaran yang digunakan sesuai dan dapat diterima maka aktivitas belajar siswa akan menjadi tinggi sehingga siswa dapat memberi pretasi belajar yang maksimal. Mengingat kondisi siswa yang sangat beragam (heterogen) dalam suatu kelas, muncul karakteristik siswa yang berbeda-beda diantaranya jenis kelamin, agama, kemampuan akademik, dan karakteristik siswa. Hal ini dapat menjadi faktor penghambat bagi guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Perbedaan karakteristik siswa dalam pembelajaran sering menimbulkan kesenjangan diantara siswa, sehingga siswa cenderung membuat kelompok dengan teman sebayanya yang mempunyai kesamaan minat dan potensi. Kenyataan di lapangan masih ada siswa yang tidak aktif, dan aktivitasnya kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran dikelas sehingga berpengaruh pada hasil belajarnya
Berdasarkan hasil observasi dan studi pendahuluan ketika proses pembelajaran berlangsung di kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang, siswa menunjukkan bahwa aktivitas belajar pada pelajaran IPS masih kurang seperti 1) keaktifan dalam proses belajar mengajar yaitu siswa kurang aktif bertanya, siswa kurang aktif dalam menjawab pertanyaan, dan siswa kurang aktif dalam mengemukakan pendapat. 2) ketepatan dalam mengerjakan tugas. Hasil belajar siswa yang diukur ranah kognitif yaitu berkaitan dengan kemampuan siswa harus diatas KKM (75).
Guru merupakan pembimbing, fasilitator dan arsitek dalam proses belajar pembelajaran di kelas. Guru harus dapat menerapkan pembelajaran dengan berbagai jenis pendekatan, metode, dan penggunaan alat peraga atau media secara efektif dan kreatif pada seluruh aspek yang akan dikembangkan pada siswa dengan potensi yang dimiliki siswa. Adapun upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan mengembangkan pembelajaran. Penerapan pembelajaran PAIKEM  merupakan bentuk kreativitas dan inovasi para pendidik (guru) untuk melaksanakan dan mempermudah tugas mengajar agar materi yang akan disampaikan lebih mudah diserap oleh siswa. Sebagai salah satu komponen dalam kegiatan pembelajaran memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran karena fungsi utama guru ialah merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran (Nurdin, 2002:1) Guru diharapkan mampu mengembangkan suasana aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan bagi siswa untuk mengkaji hal yang dapat menarik aktivitas siswa dan hasil belajar sehingga mampu mengatasi problem yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas.  PAIKEM dapat diterapkan di semua mata pelajaran tanpa terkecuali mata pelajaran IPS khususnya pada materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kepekaan dan kejelian dalam membaca situasi oleh guru sangat diharapkan untuk mengubah pandangan siswa yang selama ini menganggap pelajaran IPS merupakan pelajaran yang sangat membosankan dan diremehkan atau tidak penting dapat di rubah menjadi pelajaran yang menyenangkan, sehingga aktivitas dalam diri siswa menjadi aktif.
Penggunaan  PAIKEM dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang baik, sebab dalam  PAIKEM aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru dapat menciptakan suasana dimana siswa dapat aktif bertanya, dan mengemukakan pendapat yang dapat menghasilkan suatu gagasan atau ide yang cemerlang. Proses aktif dalam belajar dari siswa sangat penting untuk usaha meningkatkan pengetahuan, bukan seperti proses pasif. Kreatif juga dimaksud agar guru menciptakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi atau beragam sesuai dengan harapan siswa. Menyenangkan adalah suasana pembelajaran yang menyenangkan tidak membuat siswa bosan melainkan dapat membuat siswa memusatkan seluruh perhatiannya secara penuh pada pelajaran berlangsung.
Berdasarkan dokumen yang ada bahwa standar KKM IPS di SDN Kebonsari 4 Malang adalah 75. Tapi masih ada beberapa siswa yang nilainya dibawah KKM yang sudah ditentukan. Siswa  yang tuntas sebanyak 72.41% , dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 27.59 % Atas dasar itulah peneliti ingin mengetahui sejauh mana penerapan pembelajaran PAIKEM untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran IPS di SDN Kebonsari 4 Malang.
KAJIAN PUSTAKA
Pembelajaran
Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid (Sagala, 2003:61).Konsep pembelajaran menurut Corey dalam  (Sagala, 2003:61) adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disegaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.
Menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik.
Pembelajaran IPS
Ilmu pengetahuan sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagi berikut:
a)      Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dian lingkungannya.
b)      Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan suatu masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
c)      Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial manusia.
d)     Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal.
Tujuan umum pembelajaran IPS adalah memperdayakan siswa agar memiliki kecakapan berpikir global, atau  membentuk warga negara yang aktif dan bertanggung jawab serta mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari, dengan menggunakan konsep-konsep IPS. Sedangkan tujuan khusus bidang studi IPS adalah siswa  mampu:
a)      Memahami dan mampu berperan berdasarkan aturan dan tanggung jawab dalam keluarga, masyarakat lingkungan, bangsa dan warga negara yang baik.
b)      Menghargai demokrasi dan mampu menjadi warga negara yang demokratis pula.
c)      Berpikir kritis dan mampu mengevaluasi informasi serta komunikasi secara aktif.
Interaksi Belajar Pembelajaran
Belajar menurut Anni (2004:4) merupakan proses paling penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Sedangkan menurut  Hamalik (2001: 28), belajar adalah “Suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”.
Menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Belajar dan pembelajaran mempunyai dua konsep yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran.
Hubungan Belajar, Pembelajaran dan Hasil Belajar
Belajar menurut Slameto (2003) secara psikologis adalah Suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Definisi tersebut mengandung makna bahwa dalam belajar dibutuhkan aktivitas sadar berarti melakukan perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.
PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan.inovatif menunjukkan bahwa pembelajaran yg inovatif sangat baik digunakan dalam proses belajar mengajar, sebab siswa diharuskan mengeluarkan pendapatnya dan saling tukar pikiran dan mampu berkomunikasi.Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.Pembelajaran dapat di katakan efektif jika dapat menghasilkan apa yang harus dikuasai oleh siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan yang harus di capai. Dan menyenangkan artinya menjadikan senang, membuat bersuka hati, membangkitkan rasa senang hati, memuaskan, merasa senang, menyukai.
Langkah-langkah penerapan pembelajaran PAIKEM sebagai berikut: (1) kegiatan tatap muka, untuk kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi bervariasi baik ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi.  (2) kegiatan tugas terstruktur, bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). (3) kegiatan mandiri tidak terstruktur, kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM
a.       Memahami sifat yang dimiliki anak
b.      Mengenal anak secara perorangan
c.       Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
d.      Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
e.       Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
f.       Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
g.      Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
h.      Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Secara garis besar mendeskripsikan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) yang diuraikan sebagai berikut:
Dari segi guru :
A = Aktif, guru aktif :
1)      Memantau kegiatan belajar siswa
2)      Memberi umpan balik
3)      Mengajukan pertanyaan yang menantang
4)      Mempertanyakan gagasan siswa
             I= Inovatif, guru inovatif :
1)      Mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan.
2)      Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang.
K = Kreatif, guru kreatif :
1)      Mengembangkan kegiatan yang beragam
2)      Membuat alat bantu belajar sederhana
            E = Efektif, guru efektif :
Mencapai tujuan pembelajaran
            M = Menyenangkan, pembelajaran :
            Tidak membuat siswa takut :
1)      Takut salah
2)      Takut ditertawakan
3)      Takut dianggap sepele
Dari segi siswa:
A = Aktif, siswa aktif :
1)      Bertanya
2)      Mengemukakan gagasan
3)      Mempertanyakan gagasan orang lain dan gagasannya
      I= Inovatif, siswa inovatif:
1)      Siswa mampu bernalar dengan baik
2)      Siswa mamputerbuka.
3)      Siswa pantang menyerah
     K = Kreatif, siswa kreatif :
1)      Merancang atau membuat sesuatu
2)      Menulis atau mengarang
E = Efektif, siswa efektif :
1)      Menguasai keterampilan yang diperlukan
2)      Siswa melakukan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
M = Menyenangkan, pembelajaran
      Membuat siswa :
1)      Siswa semangat dan senang dalam mengikuti kegiatan belajar
2)      Siswa tidak takut (berani) dan merasa aman dalam bertanya kepada guru dan siswa lain mengemukakan pendapatnya
Cara Mewujudkan PAIKEM
a)      Agar siswa aktif hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1)      Guru bersahabat dan bersifat terbuka
2)      Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat
3)      Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok
4)      Guru mengajukan pertanyaan yang mengundang banyak jawaban siswa
5)      Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya
6)      Guru merespon dan menghargai semua jawaban siswa
b)      Agar siswa kreatif hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1)      Guru tampil semangat, antusias, dan gembira
2)      Guru menciptakan suasana yang kondusif
Alasan Penerapan PAIKEM
1)      PAIKEM memungkinkan peserta didik dan guru bersama-sama aktif terlibat dalam pembelajaran.
2)      PAIKEM memungkinkan peserta didik dan guru bersama-sama kreatif.
Kelebihan PAIKEM
1)      Paikem merupakan proses belajar mengajar menjadi proses yang menyenangkan dan bermakna.
2)      Paikem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif
3)      Paikem mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses
4)      Menjadikan siswa memiliki keterampilan sosial dan keterampilan berkomunikasi.
5)      Paikem dapat memakai model pembelajaran apa saja tetapi harus sesuaikan dengan materi.
Kekurangan PAIKEM
1)      Membutuhkan waktu yang banyak
2)      Guru dituntut untuk memiliki keterampilan dan kreativitas
3)      Sering terjadi proses pembelajaran hanya fokus kepada permainannya saja.
4)      Membutuhkan persiapan yang matang.
Aktivitas Belajar
Sardiman (2004:98) menyatakan bahwa aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental yaitu berbuat dan berpikir sebagai sesuatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Dan menurut Poerwadarminta (2003:23), aktivitas adalah kegiatan. Jadi aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar.Jadi menurut pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa merupakan unsur dasar yang terpenting bagi keberhasilan proses pembelajaran.
Hasil Belajar
Hasil merupakan gambaran kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar. Hasil belajar menurut  Hamalik (2002: 155) adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Jadi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya. Dalam penelitian ini hasil belajar yang diukur adalah ranah kognitif karena menyangkut kemampuan siswa.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang akan dilaksanakan dalam dua siklus. Jenis penelitian tindakan kelas ini dipilih dengan tujuan agar “mampu menawarkan cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil belajar” (Hamalik, 2005: 3). Selain itu penelitian tindakan kelas ini dianggap mudah karena hanya melalui empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Dalam penelitian kualitatif, kehadiran peneliti sangat diperlukan karena pengumpulan data dilakukan oleh peneliti. Karena peneliti sebagai instrumen utama yang berperan sebagai: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, serta (4) refleksi
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kebonsari 4 Malang semester genap (dua) Tahun Pelajaran  2014/2015. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester dua tahun pelajaran 2014/2015 dengan pengambilan data bulan April 2015.
Instrumen Penelitian
1.    (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Digunakan sebagai acuan mengajar, yang terdiri dari SK, KD, Indikator, Tujuan pembelajaran, Bahan ajar, Strategi pembelajaran, Media dan sumber belajar, Langkah–langkah pembelajaran, dan evaluasi.
2.    Tahap pelakasanaan
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang ditentukan, yaitu pembelajaran materi hubungan sosial dengan penerapan pembelajaran PAIKEM.
3.    Tahap observasi (pengamatan)
Kegiatan pengamatan adalah mengamati aktivitas siswa, proses pembelajaran, dan metode yang dilakukan saat pelaksanaan tindakan berlangsung.
4.    Skenario Pembelajaran
Skenario pembelajaran dimaksudkan untuk memberi arah terhadap pembelajaran yang terjadi.
5.    Pedoman penilaian kegiatan pembelajaran
Pedoman penilaian ini dimaksudkan untuk melihat seberapa besar skenario pembelajaran dilaksanakan dalam proses kegiatan pembelajaran
6.      LKS (Lembar Kerja Siswa)
LKS ini digunakan untuk membantu anak dalam praktikum
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan penerapan pembelajaran PAIKEM diperoleh data observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pedoman penilaian keterlaksanaan pembelajaran yang dibagi menjadi beberapa kegiatan pembelajaran yaitu, kegiatan pendahuluan, yang meliputi penyampaian apersepsi, tujuan pembelajaran dan acuan pembelajaran.
Dari data observasi keterlaksanaan skenario pembelajaran guru, dengan menggunakan pedoman penilaian kegiatan pembelajaran dibagi beberapa kegiatan pembelajaran yang pertama pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I rata-ratanya 79%, sedangkan pada tahap pelaksanaan tindakan siklus II rata-ratanya 87% dengan kriteria baik. Disini bisa disimpulkan bahwa keterlaksanaan skenario pada tahap siklus I dan siklus II sudah ada peningkatan.
Keterlaksanaaan skenario pembelajaran siswa, dengan menggunakan pedoman penilaian kegiatan pembelajaran dibagi beberapa kegiatan pembelajaran yang pertama pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I rata-ratanya 76%, sedangkan pada tahap pelaksanaan tindakan siklus II rata-ratanya adalah 88% dengan kriteria baik. Disini bisa disimpulkan bahwa keterlaksanaan skenario pada tahap siklus I dan siklus II sudah ada peningkatan.
Keterlaksanaaan skenario aktivitas guru, dengan menggunakan pedoman penilaian kegiatan pembelajaran dibagi menjadi beberapa kegiatan pembelajaran yang pertama pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I rata-ratanya 77%, sedangkan pada tahap pelaksanaan tindakan siklus II rata-ratanya 95% dengan kriteria sangat baik. Disini bisa disimpulkan bahwa keterlaksanaan skenario pada tahap siklus I dan siklus II sudah ada peningkatan.
Aktivitas Siswa Setelah Diterapkan  PAIKEM
Aktivitas siswa pada proses pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Yakni pada siklus I sebesar 75% dan pada siklus II sebesar 86%. Keaktifan siswa pada siklus I lebih rendah dari siklus II hal ini disebabkan sebagian siswa kurang aktif dalam menjawab pertanyaan sehingga guru tidak mengerti apakah siswa sudah memahami materi tersebut atau belum, kemudian masih ada siswa yang tidak mau ikut berdiskusi dalam kelompok.
Usaha yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan keaktifan siswa merancang strategi persiapan mengajar dengan cara memberikan poin tambahan kepada siswa yang aktif pada saat proses pembelajaran. Sebelum dilakukan siklus II, peneliti berdiskusi dengan teman sejawat dan guru bidang studi untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada siklus I. Dengan adanya perbaikan pada siklus I, maka keaktifan siswa meningkat 86% pada siklus II.
Hasil Belajar Siswa Setelah Diterapkan Pembelajaran PAIKEM
Aktivitas guru dan siswa dalam setiap pembelajaran kurang bervariasi sehingga siswa cenderung bosan dan kurang bersemangat untuk belajar. PAIKEM ini lebih menekankan pada proses untuk meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam proses belajar mengajar, guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator saja. Pembelajaran ini dapat menumbuhkan kerjasama yang saling melengkapi antara guru dan siswa dalam menciptakan pembelajaran yang membangkitkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran IPS khususnya pada materi “Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia”. Guru memberi pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk menggali pengetahuan siswa sekaligus untuk meningkatkan keaktifan dan keberanian siswa. Pertanyaan yang diberikan oleh guru diawal pertemuan dijawab siswa bersama-sama karena siswa tidak berani menjawab sendiri-sendiri sehingga suasana kelas menjadi ramai dan guru harus menenangkan suasana kelas dengan memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa supaya tidak takut dalam menjawab, bertanya, mengemukakan pendapat, tidak takut ditertawakan. Keaktifan siswa dalam proses belajar pembelajaran juga menunjang kreativitas siswa, selain memberikan pertanyaan untuk meningkatkan keaktifan siswa, guru memberikan tugas kelompok untuk meningkatkan kreativitas siswa.
Keaktifan dan kreativitas yang dimiliki siswa dapat menciptakan pembelajaran yang efektif, kemauan siswa aktif bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengungkapakan pendapat dan kreativitas dalam memecahkan atau menyelesaikan setiap tugas yang diberikan guru  yang dapat membuat siswa lebih teliti dan terampil  dan selalu memberikan penegasan kembali materi yang telah dipelajari pada setiap akhir pertemuan sehingga proses  belajar mengajar berjalan efektif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Selama proses belajar mengajar guru menciptakan suasana yang menyenangkan, guru selalu memberikan motivasi kepada siswa dan selalu mengingat untuk tidak takut salah, ditertawakan dan disepelekan dalam bertanya. Selain itu guru senantiasa memberikan pujian kepada setiap siswa yang mengalami kemajuan belajar.
1.      Hasil Tes Siklus I
Soal-soal tes yang diberikan pada siklus I diambil dari materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada pertemuan pertama dan kedua. Soal tes yang diberikan berjumlah 20 soal pilihan ganda. Tes diberikan pada pertemuan ketiga. Dari hasi tes pada siklus I ini, nilai yang diperoleh siswa meningkat dari hasil tes sebelum diberikan tindakan. Ketuntasan belajar siswa mencapai 83%.
2.      Hasil Tes Siklus II
Tes siklus II diambil dari materi pranata sosial pada pertemuan pertama dan kedua. Hasil tes pada siklus II ini meningkat dibandingkan dengan hasil tes pada siklus I. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa mencapai 89%.
Berdasarkan  hasil belajar yang telah diperoleh baik sebelum melakukan tindakan ataupun setelah melakukan tindakan. Adapun hasil belajar yang telah diperoleh sebelum tindakan atau kemampuan awal siswa dengan nilai rata-rata kelas adalah 79, dan hasil belajar pada pembalajaran tindakan siklus I dengan nilai rata-rata kelas adalah 83, sedangkan hasil belajar pada akhir pembejaran siklus II dengan rata-rata nilai kelas adalah 89 dengan kriteria baik. Disini bisa disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan penerapan PAIKEM dapat dikatakan meningkat.

KESIMPULAN
Berdasarkan paparan data dari hasil pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa denganditerapkan penerapan pembelajaran PAIKEM pada materi “Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia” dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas VI  SDN Kebonsari 4 Malang yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Penerapan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya pada materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang. Siswa mengalami peningkatan aktivitas belajar yaitu pada siklus I dengan rata-rata skornya adalah 75% dan pada siklus II dengan rata-rata skornya 86%
2.      Penerapan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya pada materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang. Siswa mengalami peningkatan hasil belajar yaitu pada siklus I adalah 83% dengan kriteria cukup baik dan rata-rata nilai pada siklus II adalah 89% dengan kriteria baik.

DAFTAR PUSTAKA
Anni. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurdin, Syarifudin. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2001, Proses Belajar Mengajar, Jakarta, P.T., Bumi Aksara - See more at:http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/aktivitasbelajar.html#sthash.gagmxfCr.dpuf

Hamalik, Oemar. 2002, Proses Belajar Mengajar, Jakarta, P.T., Bumi Aksara

Slameto.(2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja
Grapindo Persada.

Sagala, 2003.Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Poerwadarminta.2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Umar. 2005. Jenis Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.









Penerapan PAIKEM Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa kelas VI pada mata pelajaran IPS di SDN Kebonsari 4 Malang

Siti Halimatus Sakdiyah
PGSD- FKIP-Universitas Kanjuruhan Malang


Abstrak: Berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN Kebonsari IV Malang Kelas VI, diketahui bahwa aktivitas belajar siswa masih kurang, seperti keaktifan dalam proses belajar, siswa kurang aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan ketepatan dalam mengerjakan tugas. Pembelajaran IPS yang dilakukan sebagian besar lebih menekankan pada aspek produk. Siswa yang tidak aktif dan aktivitasnya kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran dikelas dapat berpengaruh pada hasil belajarnya. Oleh karena itu, penerapan PAIKEM mengajak siswa untuk mendapatkan pengalaman baru dalam belajar sehingga akan terjadi interaksi antar guru dan siswa. Dalam hal ini, peneliti menerapkan penerapan pembelajaran PAIKEM dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya pada materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dalam penelitian ini diterapkan penerapan  PAIKEM. PAIKEM merupakan salah satu pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,  efektif, dan menyenangkan.  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan penerapan pembelajaran PAIKEM. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan dalam 2 siklus. Jenis data dalam penelitian ini bersumber langsung dari subyek penelitian yaitu siswa kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang, sebanyak 40 orang siswa. Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia”. Teknik penggunaan data menggunakan lembar observasi, catatan lapangan, dan dokumenter. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa PAIKEM meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini ditunjukan dengan pemerolehan skor terhadap instrumen aktivitas. Pada siklus I pemerolehan skor dengan nilai rata-rata 75% dengan kriteria cukup baik, sedangkan pemerolehan skor pada siklus II dengan nilai rata-rata 86% dengan kriteria baik. Hal ini menunjukan bahwa ada peningkatan terhadap aktivitas belajar siswa. Selain meningkatkan aktivitas belajar siswa, PAIKEM juga meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa menjadi pembelajaran efektif dan menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa meningkat selama tindakan I dengan nilai rata-rata 83%dan diakhiri tindakan II dengan nilai rata-rata 89%. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan penerapan PAIKEM dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang.
Kata Kunci: PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan),                   aktivitas, hasil belajar.





PENDAHULUAN
Metode pembelajaran berpengaruh besar pada aktivitas belajar dan hasil belajar siswa, jika metode pembelajaran yang digunakan sesuai dan dapat diterima maka aktivitas belajar siswa akan menjadi tinggi sehingga siswa dapat memberi pretasi belajar yang maksimal. Mengingat kondisi siswa yang sangat beragam (heterogen) dalam suatu kelas, muncul karakteristik siswa yang berbeda-beda diantaranya jenis kelamin, agama, kemampuan akademik, dan karakteristik siswa. Hal ini dapat menjadi faktor penghambat bagi guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Perbedaan karakteristik siswa dalam pembelajaran sering menimbulkan kesenjangan diantara siswa, sehingga siswa cenderung membuat kelompok dengan teman sebayanya yang mempunyai kesamaan minat dan potensi. Kenyataan di lapangan masih ada siswa yang tidak aktif, dan aktivitasnya kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran dikelas sehingga berpengaruh pada hasil belajarnya
Berdasarkan hasil observasi dan studi pendahuluan ketika proses pembelajaran berlangsung di kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang, siswa menunjukkan bahwa aktivitas belajar pada pelajaran IPS masih kurang seperti 1) keaktifan dalam proses belajar mengajar yaitu siswa kurang aktif bertanya, siswa kurang aktif dalam menjawab pertanyaan, dan siswa kurang aktif dalam mengemukakan pendapat. 2) ketepatan dalam mengerjakan tugas. Hasil belajar siswa yang diukur ranah kognitif yaitu berkaitan dengan kemampuan siswa harus diatas KKM (75).
Guru merupakan pembimbing, fasilitator dan arsitek dalam proses belajar pembelajaran di kelas. Guru harus dapat menerapkan pembelajaran dengan berbagai jenis pendekatan, metode, dan penggunaan alat peraga atau media secara efektif dan kreatif pada seluruh aspek yang akan dikembangkan pada siswa dengan potensi yang dimiliki siswa. Adapun upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan mengembangkan pembelajaran. Penerapan pembelajaran PAIKEM  merupakan bentuk kreativitas dan inovasi para pendidik (guru) untuk melaksanakan dan mempermudah tugas mengajar agar materi yang akan disampaikan lebih mudah diserap oleh siswa. Sebagai salah satu komponen dalam kegiatan pembelajaran memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran karena fungsi utama guru ialah merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran (Nurdin, 2002:1) Guru diharapkan mampu mengembangkan suasana aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan bagi siswa untuk mengkaji hal yang dapat menarik aktivitas siswa dan hasil belajar sehingga mampu mengatasi problem yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas.  PAIKEM dapat diterapkan di semua mata pelajaran tanpa terkecuali mata pelajaran IPS khususnya pada materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kepekaan dan kejelian dalam membaca situasi oleh guru sangat diharapkan untuk mengubah pandangan siswa yang selama ini menganggap pelajaran IPS merupakan pelajaran yang sangat membosankan dan diremehkan atau tidak penting dapat di rubah menjadi pelajaran yang menyenangkan, sehingga aktivitas dalam diri siswa menjadi aktif.
Penggunaan  PAIKEM dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang baik, sebab dalam  PAIKEM aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru dapat menciptakan suasana dimana siswa dapat aktif bertanya, dan mengemukakan pendapat yang dapat menghasilkan suatu gagasan atau ide yang cemerlang. Proses aktif dalam belajar dari siswa sangat penting untuk usaha meningkatkan pengetahuan, bukan seperti proses pasif. Kreatif juga dimaksud agar guru menciptakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi atau beragam sesuai dengan harapan siswa. Menyenangkan adalah suasana pembelajaran yang menyenangkan tidak membuat siswa bosan melainkan dapat membuat siswa memusatkan seluruh perhatiannya secara penuh pada pelajaran berlangsung.
Berdasarkan dokumen yang ada bahwa standar KKM IPS di SDN Kebonsari 4 Malang adalah 75. Tapi masih ada beberapa siswa yang nilainya dibawah KKM yang sudah ditentukan. Siswa  yang tuntas sebanyak 72.41% , dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 27.59 % Atas dasar itulah peneliti ingin mengetahui sejauh mana penerapan pembelajaran PAIKEM untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran IPS di SDN Kebonsari 4 Malang.
KAJIAN PUSTAKA
Pembelajaran
Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid (Sagala, 2003:61).Konsep pembelajaran menurut Corey dalam  (Sagala, 2003:61) adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disegaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.
Menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik.
Pembelajaran IPS
Ilmu pengetahuan sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagi berikut:
a)      Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dian lingkungannya.
b)      Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan suatu masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
c)      Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial manusia.
d)     Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal.
Tujuan umum pembelajaran IPS adalah memperdayakan siswa agar memiliki kecakapan berpikir global, atau  membentuk warga negara yang aktif dan bertanggung jawab serta mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari, dengan menggunakan konsep-konsep IPS. Sedangkan tujuan khusus bidang studi IPS adalah siswa  mampu:
a)      Memahami dan mampu berperan berdasarkan aturan dan tanggung jawab dalam keluarga, masyarakat lingkungan, bangsa dan warga negara yang baik.
b)      Menghargai demokrasi dan mampu menjadi warga negara yang demokratis pula.
c)      Berpikir kritis dan mampu mengevaluasi informasi serta komunikasi secara aktif.
Interaksi Belajar Pembelajaran
Belajar menurut Anni (2004:4) merupakan proses paling penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Sedangkan menurut  Hamalik (2001: 28), belajar adalah “Suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”.
Menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Belajar dan pembelajaran mempunyai dua konsep yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran.
Hubungan Belajar, Pembelajaran dan Hasil Belajar
Belajar menurut Slameto (2003) secara psikologis adalah Suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Definisi tersebut mengandung makna bahwa dalam belajar dibutuhkan aktivitas sadar berarti melakukan perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.
PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan.inovatif menunjukkan bahwa pembelajaran yg inovatif sangat baik digunakan dalam proses belajar mengajar, sebab siswa diharuskan mengeluarkan pendapatnya dan saling tukar pikiran dan mampu berkomunikasi.Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.Pembelajaran dapat di katakan efektif jika dapat menghasilkan apa yang harus dikuasai oleh siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan yang harus di capai. Dan menyenangkan artinya menjadikan senang, membuat bersuka hati, membangkitkan rasa senang hati, memuaskan, merasa senang, menyukai.
Langkah-langkah penerapan pembelajaran PAIKEM sebagai berikut: (1) kegiatan tatap muka, untuk kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi bervariasi baik ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi.  (2) kegiatan tugas terstruktur, bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). (3) kegiatan mandiri tidak terstruktur, kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM
a.       Memahami sifat yang dimiliki anak
b.      Mengenal anak secara perorangan
c.       Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
d.      Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
e.       Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
f.       Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
g.      Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
h.      Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Secara garis besar mendeskripsikan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) yang diuraikan sebagai berikut:
Dari segi guru :
A = Aktif, guru aktif :
1)      Memantau kegiatan belajar siswa
2)      Memberi umpan balik
3)      Mengajukan pertanyaan yang menantang
4)      Mempertanyakan gagasan siswa
             I= Inovatif, guru inovatif :
1)      Mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan.
2)      Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang.
K = Kreatif, guru kreatif :
1)      Mengembangkan kegiatan yang beragam
2)      Membuat alat bantu belajar sederhana
            E = Efektif, guru efektif :
Mencapai tujuan pembelajaran
            M = Menyenangkan, pembelajaran :
            Tidak membuat siswa takut :
1)      Takut salah
2)      Takut ditertawakan
3)      Takut dianggap sepele
Dari segi siswa:
A = Aktif, siswa aktif :
1)      Bertanya
2)      Mengemukakan gagasan
3)      Mempertanyakan gagasan orang lain dan gagasannya
      I= Inovatif, siswa inovatif:
1)      Siswa mampu bernalar dengan baik
2)      Siswa mamputerbuka.
3)      Siswa pantang menyerah
     K = Kreatif, siswa kreatif :
1)      Merancang atau membuat sesuatu
2)      Menulis atau mengarang
E = Efektif, siswa efektif :
1)      Menguasai keterampilan yang diperlukan
2)      Siswa melakukan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
M = Menyenangkan, pembelajaran
      Membuat siswa :
1)      Siswa semangat dan senang dalam mengikuti kegiatan belajar
2)      Siswa tidak takut (berani) dan merasa aman dalam bertanya kepada guru dan siswa lain mengemukakan pendapatnya
Cara Mewujudkan PAIKEM
a)      Agar siswa aktif hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1)      Guru bersahabat dan bersifat terbuka
2)      Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat
3)      Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok
4)      Guru mengajukan pertanyaan yang mengundang banyak jawaban siswa
5)      Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya
6)      Guru merespon dan menghargai semua jawaban siswa
b)      Agar siswa kreatif hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1)      Guru tampil semangat, antusias, dan gembira
2)      Guru menciptakan suasana yang kondusif
Alasan Penerapan PAIKEM
1)      PAIKEM memungkinkan peserta didik dan guru bersama-sama aktif terlibat dalam pembelajaran.
2)      PAIKEM memungkinkan peserta didik dan guru bersama-sama kreatif.
Kelebihan PAIKEM
1)      Paikem merupakan proses belajar mengajar menjadi proses yang menyenangkan dan bermakna.
2)      Paikem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif
3)      Paikem mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses
4)      Menjadikan siswa memiliki keterampilan sosial dan keterampilan berkomunikasi.
5)      Paikem dapat memakai model pembelajaran apa saja tetapi harus sesuaikan dengan materi.
Kekurangan PAIKEM
1)      Membutuhkan waktu yang banyak
2)      Guru dituntut untuk memiliki keterampilan dan kreativitas
3)      Sering terjadi proses pembelajaran hanya fokus kepada permainannya saja.
4)      Membutuhkan persiapan yang matang.
Aktivitas Belajar
Sardiman (2004:98) menyatakan bahwa aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental yaitu berbuat dan berpikir sebagai sesuatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Dan menurut Poerwadarminta (2003:23), aktivitas adalah kegiatan. Jadi aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar.Jadi menurut pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa merupakan unsur dasar yang terpenting bagi keberhasilan proses pembelajaran.
Hasil Belajar
Hasil merupakan gambaran kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar. Hasil belajar menurut  Hamalik (2002: 155) adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Jadi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya. Dalam penelitian ini hasil belajar yang diukur adalah ranah kognitif karena menyangkut kemampuan siswa.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang akan dilaksanakan dalam dua siklus. Jenis penelitian tindakan kelas ini dipilih dengan tujuan agar “mampu menawarkan cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil belajar” (Hamalik, 2005: 3). Selain itu penelitian tindakan kelas ini dianggap mudah karena hanya melalui empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Dalam penelitian kualitatif, kehadiran peneliti sangat diperlukan karena pengumpulan data dilakukan oleh peneliti. Karena peneliti sebagai instrumen utama yang berperan sebagai: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, serta (4) refleksi
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kebonsari 4 Malang semester genap (dua) Tahun Pelajaran  2014/2015. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester dua tahun pelajaran 2014/2015 dengan pengambilan data bulan April 2015.
Instrumen Penelitian
1.    (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Digunakan sebagai acuan mengajar, yang terdiri dari SK, KD, Indikator, Tujuan pembelajaran, Bahan ajar, Strategi pembelajaran, Media dan sumber belajar, Langkah–langkah pembelajaran, dan evaluasi.
2.    Tahap pelakasanaan
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang ditentukan, yaitu pembelajaran materi hubungan sosial dengan penerapan pembelajaran PAIKEM.
3.    Tahap observasi (pengamatan)
Kegiatan pengamatan adalah mengamati aktivitas siswa, proses pembelajaran, dan metode yang dilakukan saat pelaksanaan tindakan berlangsung.
4.    Skenario Pembelajaran
Skenario pembelajaran dimaksudkan untuk memberi arah terhadap pembelajaran yang terjadi.
5.    Pedoman penilaian kegiatan pembelajaran
Pedoman penilaian ini dimaksudkan untuk melihat seberapa besar skenario pembelajaran dilaksanakan dalam proses kegiatan pembelajaran
6.      LKS (Lembar Kerja Siswa)
LKS ini digunakan untuk membantu anak dalam praktikum
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan penerapan pembelajaran PAIKEM diperoleh data observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pedoman penilaian keterlaksanaan pembelajaran yang dibagi menjadi beberapa kegiatan pembelajaran yaitu, kegiatan pendahuluan, yang meliputi penyampaian apersepsi, tujuan pembelajaran dan acuan pembelajaran.
Dari data observasi keterlaksanaan skenario pembelajaran guru, dengan menggunakan pedoman penilaian kegiatan pembelajaran dibagi beberapa kegiatan pembelajaran yang pertama pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I rata-ratanya 79%, sedangkan pada tahap pelaksanaan tindakan siklus II rata-ratanya 87% dengan kriteria baik. Disini bisa disimpulkan bahwa keterlaksanaan skenario pada tahap siklus I dan siklus II sudah ada peningkatan.
Keterlaksanaaan skenario pembelajaran siswa, dengan menggunakan pedoman penilaian kegiatan pembelajaran dibagi beberapa kegiatan pembelajaran yang pertama pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I rata-ratanya 76%, sedangkan pada tahap pelaksanaan tindakan siklus II rata-ratanya adalah 88% dengan kriteria baik. Disini bisa disimpulkan bahwa keterlaksanaan skenario pada tahap siklus I dan siklus II sudah ada peningkatan.
Keterlaksanaaan skenario aktivitas guru, dengan menggunakan pedoman penilaian kegiatan pembelajaran dibagi menjadi beberapa kegiatan pembelajaran yang pertama pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I rata-ratanya 77%, sedangkan pada tahap pelaksanaan tindakan siklus II rata-ratanya 95% dengan kriteria sangat baik. Disini bisa disimpulkan bahwa keterlaksanaan skenario pada tahap siklus I dan siklus II sudah ada peningkatan.
Aktivitas Siswa Setelah Diterapkan  PAIKEM
Aktivitas siswa pada proses pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Yakni pada siklus I sebesar 75% dan pada siklus II sebesar 86%. Keaktifan siswa pada siklus I lebih rendah dari siklus II hal ini disebabkan sebagian siswa kurang aktif dalam menjawab pertanyaan sehingga guru tidak mengerti apakah siswa sudah memahami materi tersebut atau belum, kemudian masih ada siswa yang tidak mau ikut berdiskusi dalam kelompok.
Usaha yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan keaktifan siswa merancang strategi persiapan mengajar dengan cara memberikan poin tambahan kepada siswa yang aktif pada saat proses pembelajaran. Sebelum dilakukan siklus II, peneliti berdiskusi dengan teman sejawat dan guru bidang studi untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada siklus I. Dengan adanya perbaikan pada siklus I, maka keaktifan siswa meningkat 86% pada siklus II.
Hasil Belajar Siswa Setelah Diterapkan Pembelajaran PAIKEM
Aktivitas guru dan siswa dalam setiap pembelajaran kurang bervariasi sehingga siswa cenderung bosan dan kurang bersemangat untuk belajar. PAIKEM ini lebih menekankan pada proses untuk meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam proses belajar mengajar, guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator saja. Pembelajaran ini dapat menumbuhkan kerjasama yang saling melengkapi antara guru dan siswa dalam menciptakan pembelajaran yang membangkitkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran IPS khususnya pada materi “Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia”. Guru memberi pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk menggali pengetahuan siswa sekaligus untuk meningkatkan keaktifan dan keberanian siswa. Pertanyaan yang diberikan oleh guru diawal pertemuan dijawab siswa bersama-sama karena siswa tidak berani menjawab sendiri-sendiri sehingga suasana kelas menjadi ramai dan guru harus menenangkan suasana kelas dengan memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa supaya tidak takut dalam menjawab, bertanya, mengemukakan pendapat, tidak takut ditertawakan. Keaktifan siswa dalam proses belajar pembelajaran juga menunjang kreativitas siswa, selain memberikan pertanyaan untuk meningkatkan keaktifan siswa, guru memberikan tugas kelompok untuk meningkatkan kreativitas siswa.
Keaktifan dan kreativitas yang dimiliki siswa dapat menciptakan pembelajaran yang efektif, kemauan siswa aktif bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengungkapakan pendapat dan kreativitas dalam memecahkan atau menyelesaikan setiap tugas yang diberikan guru  yang dapat membuat siswa lebih teliti dan terampil  dan selalu memberikan penegasan kembali materi yang telah dipelajari pada setiap akhir pertemuan sehingga proses  belajar mengajar berjalan efektif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Selama proses belajar mengajar guru menciptakan suasana yang menyenangkan, guru selalu memberikan motivasi kepada siswa dan selalu mengingat untuk tidak takut salah, ditertawakan dan disepelekan dalam bertanya. Selain itu guru senantiasa memberikan pujian kepada setiap siswa yang mengalami kemajuan belajar.
1.      Hasil Tes Siklus I
Soal-soal tes yang diberikan pada siklus I diambil dari materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada pertemuan pertama dan kedua. Soal tes yang diberikan berjumlah 20 soal pilihan ganda. Tes diberikan pada pertemuan ketiga. Dari hasi tes pada siklus I ini, nilai yang diperoleh siswa meningkat dari hasil tes sebelum diberikan tindakan. Ketuntasan belajar siswa mencapai 83%.
2.      Hasil Tes Siklus II
Tes siklus II diambil dari materi pranata sosial pada pertemuan pertama dan kedua. Hasil tes pada siklus II ini meningkat dibandingkan dengan hasil tes pada siklus I. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa mencapai 89%.
Berdasarkan  hasil belajar yang telah diperoleh baik sebelum melakukan tindakan ataupun setelah melakukan tindakan. Adapun hasil belajar yang telah diperoleh sebelum tindakan atau kemampuan awal siswa dengan nilai rata-rata kelas adalah 79, dan hasil belajar pada pembalajaran tindakan siklus I dengan nilai rata-rata kelas adalah 83, sedangkan hasil belajar pada akhir pembejaran siklus II dengan rata-rata nilai kelas adalah 89 dengan kriteria baik. Disini bisa disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan penerapan PAIKEM dapat dikatakan meningkat.

KESIMPULAN
Berdasarkan paparan data dari hasil pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa denganditerapkan penerapan pembelajaran PAIKEM pada materi “Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia” dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas VI  SDN Kebonsari 4 Malang yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Penerapan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya pada materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang. Siswa mengalami peningkatan aktivitas belajar yaitu pada siklus I dengan rata-rata skornya adalah 75% dan pada siklus II dengan rata-rata skornya 86%
2.      Penerapan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya pada materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang. Siswa mengalami peningkatan hasil belajar yaitu pada siklus I adalah 83% dengan kriteria cukup baik dan rata-rata nilai pada siklus II adalah 89% dengan kriteria baik.

DAFTAR PUSTAKA
Anni. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurdin, Syarifudin. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2001, Proses Belajar Mengajar, Jakarta, P.T., Bumi Aksara - See more at:http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/aktivitasbelajar.html#sthash.gagmxfCr.dpuf

Hamalik, Oemar. 2002, Proses Belajar Mengajar, Jakarta, P.T., Bumi Aksara

Slameto.(2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja
Grapindo Persada.

Sagala, 2003.Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Poerwadarminta.2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Umar. 2005. Jenis Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar