Penerapan PAIKEM
Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa kelas VI pada mata
pelajaran IPS di SDN Kebonsari 4 Malang
Siti Halimatus Sakdiyah
PGSD- FKIP-Universitas Kanjuruhan Malang
Abstrak: Berdasarkan observasi
yang dilakukan di SDN Kebonsari IV Malang Kelas VI, diketahui bahwa aktivitas belajar siswa masih kurang, seperti keaktifan dalam proses
belajar, siswa kurang aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan
pendapat, dan ketepatan dalam mengerjakan tugas. Pembelajaran IPS yang dilakukan sebagian besar lebih menekankan
pada aspek produk. Siswa yang tidak aktif dan aktivitasnya kurang berpartisipasi dalam
proses pembelajaran dikelas dapat berpengaruh pada hasil belajarnya. Oleh karena itu, penerapan
PAIKEM mengajak siswa untuk mendapatkan pengalaman baru
dalam belajar sehingga akan terjadi interaksi antar guru dan siswa. Dalam hal
ini, peneliti menerapkan penerapan
pembelajaran PAIKEM dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPS khususnya pada materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka dalam penelitian ini diterapkan penerapan PAIKEM. PAIKEM merupakan salah satu pembelajaran aktif, inovatif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa dengan menggunakan penerapan pembelajaran PAIKEM. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Tindakan kelas (PTK)
dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan dalam 2 siklus. Jenis data dalam
penelitian ini bersumber langsung dari subyek penelitian yaitu siswa kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang,
sebanyak 40 orang
siswa. Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia”. Teknik penggunaan data menggunakan lembar observasi, catatan
lapangan, dan dokumenter. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa PAIKEM meningkatkan
aktivitas belajar siswa, hal ini ditunjukan dengan pemerolehan skor terhadap
instrumen aktivitas. Pada siklus I pemerolehan skor dengan nilai rata-rata 75%
dengan kriteria cukup baik, sedangkan pemerolehan skor pada siklus II dengan
nilai rata-rata 86% dengan kriteria baik. Hal ini menunjukan bahwa ada
peningkatan terhadap aktivitas belajar siswa. Selain meningkatkan aktivitas
belajar siswa, PAIKEM juga meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa menjadi
pembelajaran efektif dan menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Hasil belajar siswa meningkat selama tindakan I dengan nilai rata-rata
83%dan diakhiri tindakan II dengan nilai rata-rata 89%. Berdasarkan penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan penerapan PAIKEM dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang.
Kata Kunci: PAIKEM
(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan), aktivitas,
hasil belajar.
PENDAHULUAN
Metode
pembelajaran berpengaruh besar pada aktivitas belajar dan hasil belajar siswa,
jika metode pembelajaran yang digunakan sesuai dan dapat diterima maka
aktivitas belajar siswa akan menjadi tinggi sehingga siswa dapat memberi pretasi
belajar yang maksimal. Mengingat kondisi siswa yang sangat beragam (heterogen)
dalam suatu kelas, muncul karakteristik siswa yang berbeda-beda diantaranya
jenis kelamin, agama, kemampuan akademik, dan karakteristik siswa. Hal ini
dapat menjadi faktor penghambat bagi guru untuk menciptakan lingkungan belajar
yang efektif. Perbedaan karakteristik siswa dalam pembelajaran sering
menimbulkan kesenjangan diantara siswa, sehingga siswa cenderung membuat
kelompok dengan teman sebayanya yang mempunyai kesamaan minat dan potensi.
Kenyataan di lapangan masih ada siswa yang tidak aktif, dan aktivitasnya kurang
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dikelas sehingga berpengaruh pada
hasil belajarnya
Berdasarkan hasil observasi dan studi pendahuluan ketika proses pembelajaran berlangsung di
kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang, siswa menunjukkan bahwa aktivitas belajar pada pelajaran
IPS masih kurang seperti 1) keaktifan dalam proses belajar mengajar yaitu siswa
kurang aktif bertanya, siswa kurang aktif dalam menjawab pertanyaan, dan siswa
kurang aktif dalam mengemukakan pendapat. 2) ketepatan dalam mengerjakan tugas.
Hasil belajar siswa yang diukur ranah kognitif yaitu berkaitan dengan kemampuan
siswa harus diatas KKM (75).
Guru merupakan pembimbing, fasilitator dan arsitek dalam
proses belajar pembelajaran di kelas. Guru harus dapat menerapkan pembelajaran
dengan berbagai jenis pendekatan, metode, dan penggunaan alat peraga atau media
secara efektif dan kreatif pada seluruh aspek yang akan dikembangkan pada siswa
dengan potensi yang dimiliki siswa. Adapun upaya pemerintah dalam meningkatkan
mutu pendidikan adalah dengan mengembangkan pembelajaran. Penerapan
pembelajaran PAIKEM merupakan bentuk
kreativitas dan inovasi para pendidik (guru) untuk melaksanakan dan mempermudah
tugas mengajar agar materi yang akan disampaikan lebih mudah diserap oleh
siswa. Sebagai salah satu komponen dalam kegiatan pembelajaran memiliki posisi
yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran karena fungsi utama guru ialah
merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran (Nurdin, 2002:1)
Guru diharapkan mampu mengembangkan suasana aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan bagi siswa untuk mengkaji hal yang dapat menarik aktivitas siswa
dan hasil belajar sehingga mampu mengatasi problem yang dihadapi oleh guru dan
siswa dalam proses pembelajaran di kelas. PAIKEM dapat diterapkan di semua mata
pelajaran tanpa terkecuali mata pelajaran IPS khususnya pada materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kepekaan dan kejelian dalam membaca situasi oleh guru sangat
diharapkan untuk mengubah pandangan siswa yang selama ini menganggap pelajaran
IPS merupakan pelajaran yang sangat membosankan dan diremehkan atau tidak
penting dapat di rubah menjadi pelajaran yang menyenangkan, sehingga aktivitas
dalam diri siswa menjadi aktif.
Penggunaan PAIKEM
dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang baik, sebab dalam PAIKEM aktif dimaksudkan bahwa dalam proses
pembelajaran guru dapat menciptakan suasana dimana siswa dapat aktif bertanya,
dan mengemukakan pendapat yang dapat menghasilkan suatu gagasan atau ide yang
cemerlang. Proses aktif dalam belajar dari siswa sangat penting untuk usaha
meningkatkan pengetahuan, bukan seperti proses pasif. Kreatif juga dimaksud
agar guru menciptakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi atau beragam sesuai
dengan harapan siswa. Menyenangkan adalah suasana pembelajaran yang
menyenangkan tidak membuat siswa bosan melainkan dapat membuat siswa memusatkan
seluruh perhatiannya secara penuh pada pelajaran berlangsung.
Berdasarkan dokumen yang ada bahwa standar KKM IPS di SDN Kebonsari 4 Malang
adalah 75.
Tapi masih ada beberapa siswa yang nilainya dibawah KKM yang sudah ditentukan.
Siswa yang tuntas sebanyak 72.41% , dan siswa yang tidak tuntas
sebanyak 27.59 % Atas dasar itulah peneliti ingin mengetahui sejauh mana penerapan
pembelajaran PAIKEM untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas
VI pada mata pelajaran IPS di SDN
Kebonsari 4 Malang.
KAJIAN PUSTAKA
Pembelajaran
Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas
pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan
pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar
dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh
peserta didik atau murid (Sagala, 2003:61).Konsep pembelajaran menurut Corey
dalam (Sagala, 2003:61) adalah suatu
proses dimana lingkungan seseorang secara disegaja dikelola untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus
atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.
Menurut para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan seperangkat
tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan
memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian
kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik.
Pembelajaran
IPS
Ilmu pengetahuan sosial adalah
sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan
dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Mata pelajaran IPS bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagi berikut:
a) Mengenal
konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dian lingkungannya.
b) Memiliki
kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan suatu masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
c) Memiliki
komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial manusia.
d) Memiliki
kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang
majemuk ditingkat lokal.
Tujuan
umum pembelajaran IPS adalah memperdayakan siswa agar memiliki kecakapan
berpikir global, atau membentuk warga negara
yang aktif dan bertanggung jawab serta mampu memecahkan masalah yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari, dengan menggunakan konsep-konsep IPS.
Sedangkan tujuan khusus bidang studi IPS adalah siswa mampu:
a) Memahami
dan mampu berperan berdasarkan aturan dan tanggung jawab dalam keluarga,
masyarakat lingkungan, bangsa dan warga negara yang baik.
b) Menghargai
demokrasi dan mampu menjadi warga negara yang demokratis pula.
c) Berpikir
kritis dan mampu mengevaluasi informasi serta komunikasi secara aktif.
Interaksi
Belajar Pembelajaran
Belajar menurut Anni
(2004:4) merupakan proses paling penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Sedangkan menurut Hamalik (2001: 28), belajar adalah “Suatu
proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”.
Menurut para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa Belajar dan pembelajaran mempunyai
dua konsep yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran.
Hubungan
Belajar, Pembelajaran dan Hasil Belajar
Belajar menurut Slameto
(2003) secara psikologis adalah Suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya atau belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Definisi tersebut mengandung makna bahwa dalam belajar dibutuhkan
aktivitas sadar berarti melakukan perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.
PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses
pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa
aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Pembelajaran inovatif
bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan.inovatif menunjukkan bahwa pembelajaran yg inovatif sangat baik
digunakan dalam proses belajar mengajar, sebab siswa diharuskan mengeluarkan
pendapatnya dan saling tukar pikiran dan mampu berkomunikasi.Kreatif dimaksudkan agar guru
menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat
kemampuan siswa.Pembelajaran dapat di katakan efektif jika dapat
menghasilkan apa yang harus dikuasai oleh siswa setelah proses pembelajaran
berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan yang harus di capai.
Dan menyenangkan artinya menjadikan senang, membuat bersuka hati, membangkitkan
rasa senang hati, memuaskan, merasa senang, menyukai.
Langkah-langkah penerapan pembelajaran PAIKEM sebagai
berikut: (1) kegiatan tatap muka, untuk kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi bervariasi baik
ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah
interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran
kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah,
ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi. (2) kegiatan tugas terstruktur, bagi sekolah yang menerapkan sistem paket,
kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun
dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran). (3) kegiatan mandiri tidak terstruktur, kegiatan mandiri tidak
terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Strategi
pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri inkuiri dengan metode seperti
penugasan, observasi lingkungan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
PAIKEM
a.
Memahami sifat
yang dimiliki anak
b.
Mengenal anak
secara perorangan
c.
Memanfaatkan
perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
d.
Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
e.
Mengembangkan
ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
f.
Memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar
g.
Memberikan umpan
balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
h.
Membedakan
antara aktif fisik dan aktif mental
Secara garis besar mendeskripsikan PAIKEM (Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) yang diuraikan sebagai berikut:
Dari segi guru :
A = Aktif, guru aktif :
1)
Memantau kegiatan belajar siswa
2)
Memberi umpan balik
3)
Mengajukan pertanyaan yang menantang
4)
Mempertanyakan gagasan siswa
I= Inovatif, guru inovatif :
1) Mengadaptasi
dari model pembelajaran yang menyenangkan.
2) Membangun
metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya
mengakomodir setiap karakteristik diri artinya mengukur daya kemampuan serap
ilmu masing-masing orang.
K = Kreatif, guru kreatif :
1) Mengembangkan
kegiatan yang beragam
2) Membuat
alat bantu belajar sederhana
E = Efektif, guru efektif :
Mencapai
tujuan pembelajaran
M = Menyenangkan, pembelajaran :
Tidak membuat siswa takut :
1) Takut
salah
2) Takut
ditertawakan
3) Takut
dianggap sepele
Dari segi siswa:
A = Aktif, siswa aktif :
1) Bertanya
2) Mengemukakan
gagasan
3) Mempertanyakan
gagasan orang lain dan gagasannya
I= Inovatif, siswa inovatif:
1) Siswa
mampu bernalar dengan baik
2) Siswa
mamputerbuka.
3) Siswa
pantang menyerah
K = Kreatif, siswa kreatif :
1) Merancang
atau membuat sesuatu
2) Menulis
atau mengarang
E = Efektif, siswa efektif :
1)
Menguasai keterampilan yang diperlukan
2)
Siswa melakukan kegiatan belajar
mengajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
M = Menyenangkan,
pembelajaran
Membuat siswa :
1) Siswa
semangat dan senang dalam mengikuti kegiatan belajar
2) Siswa
tidak takut (berani) dan merasa aman dalam bertanya kepada guru dan siswa lain
mengemukakan pendapatnya
Cara
Mewujudkan PAIKEM
a) Agar
siswa aktif hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Guru
bersahabat dan bersifat terbuka
2) Guru
menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat
3) Guru
menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara
belajar kelompok
4) Guru
mengajukan pertanyaan yang mengundang banyak jawaban siswa
5) Guru
mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah,
untuk mengungkapkan gagasannya
6) Guru
merespon dan menghargai semua jawaban siswa
b) Agar
siswa kreatif hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Guru
tampil semangat, antusias, dan gembira
2) Guru
menciptakan suasana yang kondusif
Alasan
Penerapan PAIKEM
1) PAIKEM
memungkinkan peserta didik dan guru bersama-sama aktif terlibat dalam
pembelajaran.
2) PAIKEM
memungkinkan peserta didik dan guru bersama-sama kreatif.
Kelebihan PAIKEM
1) Paikem
merupakan proses belajar mengajar menjadi proses yang menyenangkan dan
bermakna.
2) Paikem
mendorong siswa menghasilkan karya kreatif
3) Paikem
mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses
4) Menjadikan
siswa memiliki keterampilan sosial dan keterampilan berkomunikasi.
5) Paikem
dapat memakai model pembelajaran apa saja tetapi harus sesuaikan dengan materi.
Kekurangan PAIKEM
1) Membutuhkan
waktu yang banyak
2) Guru
dituntut untuk memiliki keterampilan dan kreativitas
3) Sering
terjadi proses pembelajaran hanya fokus kepada permainannya saja.
4) Membutuhkan
persiapan yang matang.
Aktivitas
Belajar
Sardiman (2004:98) menyatakan bahwa
aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental yaitu
berbuat dan berpikir sebagai sesuatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Dan menurut Poerwadarminta (2003:23), aktivitas adalah kegiatan. Jadi aktivitas
belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar.Jadi menurut pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa aktivitas belajar siswa merupakan unsur dasar
yang terpenting bagi keberhasilan proses pembelajaran.
Hasil
Belajar
Hasil merupakan gambaran kemampuan siswa dalam
memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar. Hasil belajar menurut Hamalik (2002: 155) adalah terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam
perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Jadi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar merupakan perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih
baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,
sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya. Dalam penelitian ini
hasil belajar yang diukur adalah ranah kognitif karena menyangkut kemampuan
siswa.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom
action research) yang akan dilaksanakan dalam dua siklus. Jenis penelitian
tindakan kelas ini dipilih dengan tujuan agar “mampu menawarkan cara baru untuk
memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan
hasil belajar” (Hamalik, 2005: 3). Selain itu penelitian tindakan kelas ini dianggap mudah
karena hanya melalui empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi.
Dalam penelitian kualitatif,
kehadiran peneliti sangat diperlukan karena pengumpulan data dilakukan oleh
peneliti. Karena peneliti sebagai instrumen utama yang berperan sebagai: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, serta (4) refleksi
Penelitian ini dilaksanakan di
SDN Kebonsari 4 Malang semester genap (dua) Tahun Pelajaran 2014/2015. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester dua tahun pelajaran 2014/2015 dengan pengambilan data bulan April 2015.
Instrumen Penelitian
1.
(RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Digunakan sebagai acuan mengajar,
yang terdiri dari SK, KD,
Indikator, Tujuan pembelajaran, Bahan ajar, Strategi pembelajaran, Media dan
sumber belajar, Langkah–langkah pembelajaran, dan evaluasi.
2. Tahap
pelakasanaan
Pelaksanaan tindakan dalam
penelitian ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang
ditentukan, yaitu pembelajaran materi hubungan sosial dengan penerapan pembelajaran
PAIKEM.
3. Tahap
observasi (pengamatan)
Kegiatan pengamatan adalah
mengamati aktivitas siswa, proses pembelajaran, dan metode yang dilakukan saat
pelaksanaan tindakan berlangsung.
4. Skenario
Pembelajaran
Skenario pembelajaran dimaksudkan
untuk memberi arah terhadap pembelajaran yang terjadi.
5. Pedoman
penilaian kegiatan pembelajaran
Pedoman penilaian ini dimaksudkan
untuk melihat seberapa besar skenario pembelajaran dilaksanakan dalam proses
kegiatan pembelajaran
6. LKS
(Lembar Kerja Siswa)
LKS ini digunakan untuk membantu
anak dalam praktikum
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Pada
proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan penerapan pembelajaran
PAIKEM diperoleh data observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
pedoman penilaian keterlaksanaan pembelajaran yang dibagi menjadi beberapa
kegiatan pembelajaran yaitu, kegiatan pendahuluan, yang meliputi penyampaian
apersepsi, tujuan pembelajaran dan acuan pembelajaran.
Dari
data observasi keterlaksanaan skenario pembelajaran guru, dengan menggunakan
pedoman penilaian kegiatan pembelajaran dibagi beberapa kegiatan pembelajaran
yang pertama pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I rata-ratanya 79%,
sedangkan pada tahap pelaksanaan tindakan siklus II rata-ratanya 87% dengan
kriteria baik. Disini bisa disimpulkan bahwa keterlaksanaan skenario pada tahap
siklus I dan siklus II sudah ada peningkatan.
Keterlaksanaaan
skenario pembelajaran siswa, dengan menggunakan pedoman penilaian kegiatan
pembelajaran dibagi beberapa kegiatan pembelajaran yang pertama pada tahap
pelaksanaan tindakan siklus I rata-ratanya 76%, sedangkan pada tahap
pelaksanaan tindakan siklus II rata-ratanya adalah 88% dengan kriteria baik.
Disini bisa disimpulkan bahwa keterlaksanaan skenario pada tahap siklus I dan
siklus II sudah ada peningkatan.
Keterlaksanaaan
skenario aktivitas guru, dengan menggunakan pedoman penilaian kegiatan
pembelajaran dibagi menjadi beberapa kegiatan pembelajaran yang pertama pada
tahap pelaksanaan tindakan siklus I rata-ratanya 77%, sedangkan pada tahap
pelaksanaan tindakan siklus II rata-ratanya 95% dengan kriteria sangat baik.
Disini bisa disimpulkan bahwa keterlaksanaan skenario pada tahap siklus I dan
siklus II sudah ada peningkatan.
Aktivitas Siswa Setelah
Diterapkan PAIKEM
Aktivitas
siswa pada proses pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus
II. Yakni pada siklus I sebesar 75% dan pada siklus II sebesar 86%. Keaktifan
siswa pada siklus I lebih rendah dari siklus II hal ini disebabkan sebagian
siswa kurang aktif dalam menjawab pertanyaan sehingga guru tidak mengerti
apakah siswa sudah memahami materi tersebut atau belum, kemudian masih ada
siswa yang tidak mau ikut berdiskusi dalam kelompok.
Usaha
yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan keaktifan siswa merancang strategi
persiapan mengajar dengan cara memberikan poin tambahan kepada siswa yang aktif
pada saat proses pembelajaran. Sebelum dilakukan siklus II, peneliti berdiskusi
dengan teman sejawat dan guru bidang studi untuk mengatasi kendala-kendala yang
terjadi pada siklus I. Dengan adanya perbaikan pada siklus I, maka keaktifan
siswa meningkat 86% pada siklus II.
Hasil Belajar Siswa
Setelah Diterapkan Pembelajaran PAIKEM
Aktivitas guru dan siswa dalam setiap pembelajaran
kurang bervariasi sehingga siswa cenderung bosan dan kurang bersemangat untuk
belajar. PAIKEM
ini lebih menekankan pada proses untuk meningkatkan keaktifan dan kreativitas
siswa dalam proses belajar mengajar, guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing
dan motivator saja. Pembelajaran ini dapat menumbuhkan kerjasama yang saling
melengkapi antara guru dan siswa dalam menciptakan pembelajaran yang
membangkitkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran IPS khususnya pada materi “Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia”. Guru
memberi pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk menggali pengetahuan siswa
sekaligus untuk meningkatkan keaktifan dan keberanian siswa. Pertanyaan yang diberikan
oleh guru diawal pertemuan dijawab siswa bersama-sama karena siswa tidak berani
menjawab sendiri-sendiri sehingga suasana kelas menjadi ramai dan guru harus
menenangkan suasana kelas dengan memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa
supaya tidak takut dalam menjawab, bertanya, mengemukakan pendapat, tidak takut
ditertawakan. Keaktifan siswa dalam proses belajar pembelajaran juga menunjang kreativitas siswa, selain
memberikan pertanyaan untuk meningkatkan keaktifan siswa, guru memberikan tugas kelompok untuk
meningkatkan kreativitas siswa.
Keaktifan dan kreativitas yang dimiliki siswa dapat
menciptakan pembelajaran yang efektif, kemauan siswa aktif bertanya, menjawab
pertanyaan, dan mengungkapakan pendapat dan kreativitas dalam memecahkan atau
menyelesaikan setiap tugas yang diberikan guru
yang dapat membuat siswa lebih teliti dan terampil dan selalu memberikan penegasan kembali materi yang telah
dipelajari pada setiap akhir pertemuan sehingga proses belajar mengajar berjalan efektif dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Selama proses belajar mengajar guru
menciptakan suasana yang menyenangkan, guru selalu memberikan motivasi kepada
siswa dan selalu mengingat untuk tidak takut salah, ditertawakan dan
disepelekan dalam bertanya. Selain
itu guru senantiasa memberikan pujian kepada setiap siswa yang mengalami kemajuan belajar.
1.
Hasil Tes Siklus I
Soal-soal
tes yang diberikan pada siklus I diambil dari materi Menjelang Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada pertemuan pertama dan kedua. Soal tes yang diberikan
berjumlah 20 soal pilihan ganda. Tes diberikan pada pertemuan ketiga. Dari hasi
tes pada siklus I ini, nilai yang diperoleh siswa meningkat dari hasil tes
sebelum diberikan tindakan. Ketuntasan belajar siswa mencapai 83%.
2.
Hasil Tes Siklus II
Tes siklus II
diambil dari materi pranata sosial pada pertemuan pertama dan kedua. Hasil tes
pada siklus II ini meningkat dibandingkan dengan hasil tes pada siklus I. Pada
siklus II ketuntasan belajar siswa mencapai 89%.
Berdasarkan
hasil belajar yang telah diperoleh baik sebelum melakukan tindakan
ataupun setelah melakukan tindakan. Adapun hasil belajar yang telah diperoleh
sebelum tindakan atau kemampuan awal siswa dengan nilai rata-rata kelas adalah 79, dan hasil belajar pada pembalajaran tindakan siklus I
dengan nilai rata-rata kelas adalah
83, sedangkan hasil belajar pada akhir pembejaran siklus II dengan rata-rata nilai kelas
adalah 89 dengan kriteria baik. Disini bisa disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan penerapan PAIKEM dapat dikatakan meningkat.
KESIMPULAN
Berdasarkan
paparan data dari hasil pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa denganditerapkan
penerapan pembelajaran PAIKEM pada materi “Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia” dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPS kelas VI SDN Kebonsari
4 Malang yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan
PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya pada
materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kelas VI SDN Kebonsari 4
Malang. Siswa mengalami peningkatan aktivitas belajar yaitu pada siklus I
dengan rata-rata skornya adalah 75% dan pada siklus II dengan rata-rata skornya
86%
2. Penerapan
PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya pada materi Menjelang
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang. Siswa
mengalami peningkatan hasil belajar yaitu pada siklus I adalah 83% dengan
kriteria cukup baik dan rata-rata nilai pada siklus II adalah 89% dengan
kriteria baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Anni. 2004. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurdin, Syarifudin. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Hamalik, Oemar. 2001,
Proses Belajar Mengajar, Jakarta, P.T., Bumi Aksara - See more
at:http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/aktivitasbelajar.html#sthash.gagmxfCr.dpuf
Hamalik, Oemar. 2002,
Proses Belajar Mengajar, Jakarta, P.T., Bumi Aksara
Slameto.(2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta : PT Raja
Grapindo Persada.
Sagala, 2003.Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Poerwadarminta.2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai
Umar. 2005. Jenis
Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Penerapan PAIKEM
Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa kelas VI pada mata
pelajaran IPS di SDN Kebonsari 4 Malang
Siti Halimatus Sakdiyah
PGSD- FKIP-Universitas Kanjuruhan Malang
Abstrak: Berdasarkan observasi
yang dilakukan di SDN Kebonsari IV Malang Kelas VI, diketahui bahwa aktivitas belajar siswa masih kurang, seperti keaktifan dalam proses
belajar, siswa kurang aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan
pendapat, dan ketepatan dalam mengerjakan tugas. Pembelajaran IPS yang dilakukan sebagian besar lebih menekankan
pada aspek produk. Siswa yang tidak aktif dan aktivitasnya kurang berpartisipasi dalam
proses pembelajaran dikelas dapat berpengaruh pada hasil belajarnya. Oleh karena itu, penerapan
PAIKEM mengajak siswa untuk mendapatkan pengalaman baru
dalam belajar sehingga akan terjadi interaksi antar guru dan siswa. Dalam hal
ini, peneliti menerapkan penerapan
pembelajaran PAIKEM dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPS khususnya pada materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka dalam penelitian ini diterapkan penerapan PAIKEM. PAIKEM merupakan salah satu pembelajaran aktif, inovatif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa dengan menggunakan penerapan pembelajaran PAIKEM. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Tindakan kelas (PTK)
dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan dalam 2 siklus. Jenis data dalam
penelitian ini bersumber langsung dari subyek penelitian yaitu siswa kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang,
sebanyak 40 orang
siswa. Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia”. Teknik penggunaan data menggunakan lembar observasi, catatan
lapangan, dan dokumenter. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa PAIKEM meningkatkan
aktivitas belajar siswa, hal ini ditunjukan dengan pemerolehan skor terhadap
instrumen aktivitas. Pada siklus I pemerolehan skor dengan nilai rata-rata 75%
dengan kriteria cukup baik, sedangkan pemerolehan skor pada siklus II dengan
nilai rata-rata 86% dengan kriteria baik. Hal ini menunjukan bahwa ada
peningkatan terhadap aktivitas belajar siswa. Selain meningkatkan aktivitas
belajar siswa, PAIKEM juga meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa menjadi
pembelajaran efektif dan menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Hasil belajar siswa meningkat selama tindakan I dengan nilai rata-rata
83%dan diakhiri tindakan II dengan nilai rata-rata 89%. Berdasarkan penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan penerapan PAIKEM dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang.
Kata Kunci: PAIKEM
(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan), aktivitas,
hasil belajar.
PENDAHULUAN
Metode
pembelajaran berpengaruh besar pada aktivitas belajar dan hasil belajar siswa,
jika metode pembelajaran yang digunakan sesuai dan dapat diterima maka
aktivitas belajar siswa akan menjadi tinggi sehingga siswa dapat memberi pretasi
belajar yang maksimal. Mengingat kondisi siswa yang sangat beragam (heterogen)
dalam suatu kelas, muncul karakteristik siswa yang berbeda-beda diantaranya
jenis kelamin, agama, kemampuan akademik, dan karakteristik siswa. Hal ini
dapat menjadi faktor penghambat bagi guru untuk menciptakan lingkungan belajar
yang efektif. Perbedaan karakteristik siswa dalam pembelajaran sering
menimbulkan kesenjangan diantara siswa, sehingga siswa cenderung membuat
kelompok dengan teman sebayanya yang mempunyai kesamaan minat dan potensi.
Kenyataan di lapangan masih ada siswa yang tidak aktif, dan aktivitasnya kurang
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dikelas sehingga berpengaruh pada
hasil belajarnya
Berdasarkan hasil observasi dan studi pendahuluan ketika proses pembelajaran berlangsung di
kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang, siswa menunjukkan bahwa aktivitas belajar pada pelajaran
IPS masih kurang seperti 1) keaktifan dalam proses belajar mengajar yaitu siswa
kurang aktif bertanya, siswa kurang aktif dalam menjawab pertanyaan, dan siswa
kurang aktif dalam mengemukakan pendapat. 2) ketepatan dalam mengerjakan tugas.
Hasil belajar siswa yang diukur ranah kognitif yaitu berkaitan dengan kemampuan
siswa harus diatas KKM (75).
Guru merupakan pembimbing, fasilitator dan arsitek dalam
proses belajar pembelajaran di kelas. Guru harus dapat menerapkan pembelajaran
dengan berbagai jenis pendekatan, metode, dan penggunaan alat peraga atau media
secara efektif dan kreatif pada seluruh aspek yang akan dikembangkan pada siswa
dengan potensi yang dimiliki siswa. Adapun upaya pemerintah dalam meningkatkan
mutu pendidikan adalah dengan mengembangkan pembelajaran. Penerapan
pembelajaran PAIKEM merupakan bentuk
kreativitas dan inovasi para pendidik (guru) untuk melaksanakan dan mempermudah
tugas mengajar agar materi yang akan disampaikan lebih mudah diserap oleh
siswa. Sebagai salah satu komponen dalam kegiatan pembelajaran memiliki posisi
yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran karena fungsi utama guru ialah
merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran (Nurdin, 2002:1)
Guru diharapkan mampu mengembangkan suasana aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan bagi siswa untuk mengkaji hal yang dapat menarik aktivitas siswa
dan hasil belajar sehingga mampu mengatasi problem yang dihadapi oleh guru dan
siswa dalam proses pembelajaran di kelas. PAIKEM dapat diterapkan di semua mata
pelajaran tanpa terkecuali mata pelajaran IPS khususnya pada materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kepekaan dan kejelian dalam membaca situasi oleh guru sangat
diharapkan untuk mengubah pandangan siswa yang selama ini menganggap pelajaran
IPS merupakan pelajaran yang sangat membosankan dan diremehkan atau tidak
penting dapat di rubah menjadi pelajaran yang menyenangkan, sehingga aktivitas
dalam diri siswa menjadi aktif.
Penggunaan PAIKEM
dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang baik, sebab dalam PAIKEM aktif dimaksudkan bahwa dalam proses
pembelajaran guru dapat menciptakan suasana dimana siswa dapat aktif bertanya,
dan mengemukakan pendapat yang dapat menghasilkan suatu gagasan atau ide yang
cemerlang. Proses aktif dalam belajar dari siswa sangat penting untuk usaha
meningkatkan pengetahuan, bukan seperti proses pasif. Kreatif juga dimaksud
agar guru menciptakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi atau beragam sesuai
dengan harapan siswa. Menyenangkan adalah suasana pembelajaran yang
menyenangkan tidak membuat siswa bosan melainkan dapat membuat siswa memusatkan
seluruh perhatiannya secara penuh pada pelajaran berlangsung.
Berdasarkan dokumen yang ada bahwa standar KKM IPS di SDN Kebonsari 4 Malang
adalah 75.
Tapi masih ada beberapa siswa yang nilainya dibawah KKM yang sudah ditentukan.
Siswa yang tuntas sebanyak 72.41% , dan siswa yang tidak tuntas
sebanyak 27.59 % Atas dasar itulah peneliti ingin mengetahui sejauh mana penerapan
pembelajaran PAIKEM untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas
VI pada mata pelajaran IPS di SDN
Kebonsari 4 Malang.
KAJIAN PUSTAKA
Pembelajaran
Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas
pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan
pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar
dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh
peserta didik atau murid (Sagala, 2003:61).Konsep pembelajaran menurut Corey
dalam (Sagala, 2003:61) adalah suatu
proses dimana lingkungan seseorang secara disegaja dikelola untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus
atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.
Menurut para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan seperangkat
tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan
memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian
kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik.
Pembelajaran
IPS
Ilmu pengetahuan sosial adalah
sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan
dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Mata pelajaran IPS bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagi berikut:
a) Mengenal
konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dian lingkungannya.
b) Memiliki
kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan suatu masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
c) Memiliki
komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial manusia.
d) Memiliki
kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang
majemuk ditingkat lokal.
Tujuan
umum pembelajaran IPS adalah memperdayakan siswa agar memiliki kecakapan
berpikir global, atau membentuk warga negara
yang aktif dan bertanggung jawab serta mampu memecahkan masalah yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari, dengan menggunakan konsep-konsep IPS.
Sedangkan tujuan khusus bidang studi IPS adalah siswa mampu:
a) Memahami
dan mampu berperan berdasarkan aturan dan tanggung jawab dalam keluarga,
masyarakat lingkungan, bangsa dan warga negara yang baik.
b) Menghargai
demokrasi dan mampu menjadi warga negara yang demokratis pula.
c) Berpikir
kritis dan mampu mengevaluasi informasi serta komunikasi secara aktif.
Interaksi
Belajar Pembelajaran
Belajar menurut Anni
(2004:4) merupakan proses paling penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Sedangkan menurut Hamalik (2001: 28), belajar adalah “Suatu
proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”.
Menurut para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa Belajar dan pembelajaran mempunyai
dua konsep yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran.
Hubungan
Belajar, Pembelajaran dan Hasil Belajar
Belajar menurut Slameto
(2003) secara psikologis adalah Suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya atau belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Definisi tersebut mengandung makna bahwa dalam belajar dibutuhkan
aktivitas sadar berarti melakukan perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.
PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses
pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa
aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Pembelajaran inovatif
bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan.inovatif menunjukkan bahwa pembelajaran yg inovatif sangat baik
digunakan dalam proses belajar mengajar, sebab siswa diharuskan mengeluarkan
pendapatnya dan saling tukar pikiran dan mampu berkomunikasi.Kreatif dimaksudkan agar guru
menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat
kemampuan siswa.Pembelajaran dapat di katakan efektif jika dapat
menghasilkan apa yang harus dikuasai oleh siswa setelah proses pembelajaran
berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan yang harus di capai.
Dan menyenangkan artinya menjadikan senang, membuat bersuka hati, membangkitkan
rasa senang hati, memuaskan, merasa senang, menyukai.
Langkah-langkah penerapan pembelajaran PAIKEM sebagai
berikut: (1) kegiatan tatap muka, untuk kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi bervariasi baik
ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah
interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran
kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah,
ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi. (2) kegiatan tugas terstruktur, bagi sekolah yang menerapkan sistem paket,
kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun
dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran). (3) kegiatan mandiri tidak terstruktur, kegiatan mandiri tidak
terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Strategi
pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri inkuiri dengan metode seperti
penugasan, observasi lingkungan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
PAIKEM
a.
Memahami sifat
yang dimiliki anak
b.
Mengenal anak
secara perorangan
c.
Memanfaatkan
perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
d.
Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
e.
Mengembangkan
ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
f.
Memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar
g.
Memberikan umpan
balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
h.
Membedakan
antara aktif fisik dan aktif mental
Secara garis besar mendeskripsikan PAIKEM (Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) yang diuraikan sebagai berikut:
Dari segi guru :
A = Aktif, guru aktif :
1)
Memantau kegiatan belajar siswa
2)
Memberi umpan balik
3)
Mengajukan pertanyaan yang menantang
4)
Mempertanyakan gagasan siswa
I= Inovatif, guru inovatif :
1) Mengadaptasi
dari model pembelajaran yang menyenangkan.
2) Membangun
metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya
mengakomodir setiap karakteristik diri artinya mengukur daya kemampuan serap
ilmu masing-masing orang.
K = Kreatif, guru kreatif :
1) Mengembangkan
kegiatan yang beragam
2) Membuat
alat bantu belajar sederhana
E = Efektif, guru efektif :
Mencapai
tujuan pembelajaran
M = Menyenangkan, pembelajaran :
Tidak membuat siswa takut :
1) Takut
salah
2) Takut
ditertawakan
3) Takut
dianggap sepele
Dari segi siswa:
A = Aktif, siswa aktif :
1) Bertanya
2) Mengemukakan
gagasan
3) Mempertanyakan
gagasan orang lain dan gagasannya
I= Inovatif, siswa inovatif:
1) Siswa
mampu bernalar dengan baik
2) Siswa
mamputerbuka.
3) Siswa
pantang menyerah
K = Kreatif, siswa kreatif :
1) Merancang
atau membuat sesuatu
2) Menulis
atau mengarang
E = Efektif, siswa efektif :
1)
Menguasai keterampilan yang diperlukan
2)
Siswa melakukan kegiatan belajar
mengajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
M = Menyenangkan,
pembelajaran
Membuat siswa :
1) Siswa
semangat dan senang dalam mengikuti kegiatan belajar
2) Siswa
tidak takut (berani) dan merasa aman dalam bertanya kepada guru dan siswa lain
mengemukakan pendapatnya
Cara
Mewujudkan PAIKEM
a) Agar
siswa aktif hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Guru
bersahabat dan bersifat terbuka
2) Guru
menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat
3) Guru
menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara
belajar kelompok
4) Guru
mengajukan pertanyaan yang mengundang banyak jawaban siswa
5) Guru
mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah,
untuk mengungkapkan gagasannya
6) Guru
merespon dan menghargai semua jawaban siswa
b) Agar
siswa kreatif hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Guru
tampil semangat, antusias, dan gembira
2) Guru
menciptakan suasana yang kondusif
Alasan
Penerapan PAIKEM
1) PAIKEM
memungkinkan peserta didik dan guru bersama-sama aktif terlibat dalam
pembelajaran.
2) PAIKEM
memungkinkan peserta didik dan guru bersama-sama kreatif.
Kelebihan PAIKEM
1) Paikem
merupakan proses belajar mengajar menjadi proses yang menyenangkan dan
bermakna.
2) Paikem
mendorong siswa menghasilkan karya kreatif
3) Paikem
mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses
4) Menjadikan
siswa memiliki keterampilan sosial dan keterampilan berkomunikasi.
5) Paikem
dapat memakai model pembelajaran apa saja tetapi harus sesuaikan dengan materi.
Kekurangan PAIKEM
1) Membutuhkan
waktu yang banyak
2) Guru
dituntut untuk memiliki keterampilan dan kreativitas
3) Sering
terjadi proses pembelajaran hanya fokus kepada permainannya saja.
4) Membutuhkan
persiapan yang matang.
Aktivitas
Belajar
Sardiman (2004:98) menyatakan bahwa
aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental yaitu
berbuat dan berpikir sebagai sesuatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Dan menurut Poerwadarminta (2003:23), aktivitas adalah kegiatan. Jadi aktivitas
belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar.Jadi menurut pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa aktivitas belajar siswa merupakan unsur dasar
yang terpenting bagi keberhasilan proses pembelajaran.
Hasil
Belajar
Hasil merupakan gambaran kemampuan siswa dalam
memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar. Hasil belajar menurut Hamalik (2002: 155) adalah terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam
perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Jadi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar merupakan perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih
baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,
sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya. Dalam penelitian ini
hasil belajar yang diukur adalah ranah kognitif karena menyangkut kemampuan
siswa.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom
action research) yang akan dilaksanakan dalam dua siklus. Jenis penelitian
tindakan kelas ini dipilih dengan tujuan agar “mampu menawarkan cara baru untuk
memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan
hasil belajar” (Hamalik, 2005: 3). Selain itu penelitian tindakan kelas ini dianggap mudah
karena hanya melalui empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi.
Dalam penelitian kualitatif,
kehadiran peneliti sangat diperlukan karena pengumpulan data dilakukan oleh
peneliti. Karena peneliti sebagai instrumen utama yang berperan sebagai: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, serta (4) refleksi
Penelitian ini dilaksanakan di
SDN Kebonsari 4 Malang semester genap (dua) Tahun Pelajaran 2014/2015. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester dua tahun pelajaran 2014/2015 dengan pengambilan data bulan April 2015.
Instrumen Penelitian
1.
(RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Digunakan sebagai acuan mengajar,
yang terdiri dari SK, KD,
Indikator, Tujuan pembelajaran, Bahan ajar, Strategi pembelajaran, Media dan
sumber belajar, Langkah–langkah pembelajaran, dan evaluasi.
2. Tahap
pelakasanaan
Pelaksanaan tindakan dalam
penelitian ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang
ditentukan, yaitu pembelajaran materi hubungan sosial dengan penerapan pembelajaran
PAIKEM.
3. Tahap
observasi (pengamatan)
Kegiatan pengamatan adalah
mengamati aktivitas siswa, proses pembelajaran, dan metode yang dilakukan saat
pelaksanaan tindakan berlangsung.
4. Skenario
Pembelajaran
Skenario pembelajaran dimaksudkan
untuk memberi arah terhadap pembelajaran yang terjadi.
5. Pedoman
penilaian kegiatan pembelajaran
Pedoman penilaian ini dimaksudkan
untuk melihat seberapa besar skenario pembelajaran dilaksanakan dalam proses
kegiatan pembelajaran
6. LKS
(Lembar Kerja Siswa)
LKS ini digunakan untuk membantu
anak dalam praktikum
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Pada
proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan penerapan pembelajaran
PAIKEM diperoleh data observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
pedoman penilaian keterlaksanaan pembelajaran yang dibagi menjadi beberapa
kegiatan pembelajaran yaitu, kegiatan pendahuluan, yang meliputi penyampaian
apersepsi, tujuan pembelajaran dan acuan pembelajaran.
Dari
data observasi keterlaksanaan skenario pembelajaran guru, dengan menggunakan
pedoman penilaian kegiatan pembelajaran dibagi beberapa kegiatan pembelajaran
yang pertama pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I rata-ratanya 79%,
sedangkan pada tahap pelaksanaan tindakan siklus II rata-ratanya 87% dengan
kriteria baik. Disini bisa disimpulkan bahwa keterlaksanaan skenario pada tahap
siklus I dan siklus II sudah ada peningkatan.
Keterlaksanaaan
skenario pembelajaran siswa, dengan menggunakan pedoman penilaian kegiatan
pembelajaran dibagi beberapa kegiatan pembelajaran yang pertama pada tahap
pelaksanaan tindakan siklus I rata-ratanya 76%, sedangkan pada tahap
pelaksanaan tindakan siklus II rata-ratanya adalah 88% dengan kriteria baik.
Disini bisa disimpulkan bahwa keterlaksanaan skenario pada tahap siklus I dan
siklus II sudah ada peningkatan.
Keterlaksanaaan
skenario aktivitas guru, dengan menggunakan pedoman penilaian kegiatan
pembelajaran dibagi menjadi beberapa kegiatan pembelajaran yang pertama pada
tahap pelaksanaan tindakan siklus I rata-ratanya 77%, sedangkan pada tahap
pelaksanaan tindakan siklus II rata-ratanya 95% dengan kriteria sangat baik.
Disini bisa disimpulkan bahwa keterlaksanaan skenario pada tahap siklus I dan
siklus II sudah ada peningkatan.
Aktivitas Siswa Setelah
Diterapkan PAIKEM
Aktivitas
siswa pada proses pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus
II. Yakni pada siklus I sebesar 75% dan pada siklus II sebesar 86%. Keaktifan
siswa pada siklus I lebih rendah dari siklus II hal ini disebabkan sebagian
siswa kurang aktif dalam menjawab pertanyaan sehingga guru tidak mengerti
apakah siswa sudah memahami materi tersebut atau belum, kemudian masih ada
siswa yang tidak mau ikut berdiskusi dalam kelompok.
Usaha
yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan keaktifan siswa merancang strategi
persiapan mengajar dengan cara memberikan poin tambahan kepada siswa yang aktif
pada saat proses pembelajaran. Sebelum dilakukan siklus II, peneliti berdiskusi
dengan teman sejawat dan guru bidang studi untuk mengatasi kendala-kendala yang
terjadi pada siklus I. Dengan adanya perbaikan pada siklus I, maka keaktifan
siswa meningkat 86% pada siklus II.
Hasil Belajar Siswa
Setelah Diterapkan Pembelajaran PAIKEM
Aktivitas guru dan siswa dalam setiap pembelajaran
kurang bervariasi sehingga siswa cenderung bosan dan kurang bersemangat untuk
belajar. PAIKEM
ini lebih menekankan pada proses untuk meningkatkan keaktifan dan kreativitas
siswa dalam proses belajar mengajar, guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing
dan motivator saja. Pembelajaran ini dapat menumbuhkan kerjasama yang saling
melengkapi antara guru dan siswa dalam menciptakan pembelajaran yang
membangkitkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran IPS khususnya pada materi “Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia”. Guru
memberi pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk menggali pengetahuan siswa
sekaligus untuk meningkatkan keaktifan dan keberanian siswa. Pertanyaan yang diberikan
oleh guru diawal pertemuan dijawab siswa bersama-sama karena siswa tidak berani
menjawab sendiri-sendiri sehingga suasana kelas menjadi ramai dan guru harus
menenangkan suasana kelas dengan memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa
supaya tidak takut dalam menjawab, bertanya, mengemukakan pendapat, tidak takut
ditertawakan. Keaktifan siswa dalam proses belajar pembelajaran juga menunjang kreativitas siswa, selain
memberikan pertanyaan untuk meningkatkan keaktifan siswa, guru memberikan tugas kelompok untuk
meningkatkan kreativitas siswa.
Keaktifan dan kreativitas yang dimiliki siswa dapat
menciptakan pembelajaran yang efektif, kemauan siswa aktif bertanya, menjawab
pertanyaan, dan mengungkapakan pendapat dan kreativitas dalam memecahkan atau
menyelesaikan setiap tugas yang diberikan guru
yang dapat membuat siswa lebih teliti dan terampil dan selalu memberikan penegasan kembali materi yang telah
dipelajari pada setiap akhir pertemuan sehingga proses belajar mengajar berjalan efektif dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Selama proses belajar mengajar guru
menciptakan suasana yang menyenangkan, guru selalu memberikan motivasi kepada
siswa dan selalu mengingat untuk tidak takut salah, ditertawakan dan
disepelekan dalam bertanya. Selain
itu guru senantiasa memberikan pujian kepada setiap siswa yang mengalami kemajuan belajar.
1.
Hasil Tes Siklus I
Soal-soal
tes yang diberikan pada siklus I diambil dari materi Menjelang Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada pertemuan pertama dan kedua. Soal tes yang diberikan
berjumlah 20 soal pilihan ganda. Tes diberikan pada pertemuan ketiga. Dari hasi
tes pada siklus I ini, nilai yang diperoleh siswa meningkat dari hasil tes
sebelum diberikan tindakan. Ketuntasan belajar siswa mencapai 83%.
2.
Hasil Tes Siklus II
Tes siklus II
diambil dari materi pranata sosial pada pertemuan pertama dan kedua. Hasil tes
pada siklus II ini meningkat dibandingkan dengan hasil tes pada siklus I. Pada
siklus II ketuntasan belajar siswa mencapai 89%.
Berdasarkan
hasil belajar yang telah diperoleh baik sebelum melakukan tindakan
ataupun setelah melakukan tindakan. Adapun hasil belajar yang telah diperoleh
sebelum tindakan atau kemampuan awal siswa dengan nilai rata-rata kelas adalah 79, dan hasil belajar pada pembalajaran tindakan siklus I
dengan nilai rata-rata kelas adalah
83, sedangkan hasil belajar pada akhir pembejaran siklus II dengan rata-rata nilai kelas
adalah 89 dengan kriteria baik. Disini bisa disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan penerapan PAIKEM dapat dikatakan meningkat.
KESIMPULAN
Berdasarkan
paparan data dari hasil pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa denganditerapkan
penerapan pembelajaran PAIKEM pada materi “Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia” dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPS kelas VI SDN Kebonsari
4 Malang yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan
PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya pada
materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kelas VI SDN Kebonsari 4
Malang. Siswa mengalami peningkatan aktivitas belajar yaitu pada siklus I
dengan rata-rata skornya adalah 75% dan pada siklus II dengan rata-rata skornya
86%
2. Penerapan
PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya pada materi Menjelang
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang. Siswa
mengalami peningkatan hasil belajar yaitu pada siklus I adalah 83% dengan
kriteria cukup baik dan rata-rata nilai pada siklus II adalah 89% dengan
kriteria baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Anni. 2004. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurdin, Syarifudin. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Hamalik, Oemar. 2001,
Proses Belajar Mengajar, Jakarta, P.T., Bumi Aksara - See more
at:http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/aktivitasbelajar.html#sthash.gagmxfCr.dpuf
Hamalik, Oemar. 2002,
Proses Belajar Mengajar, Jakarta, P.T., Bumi Aksara
Slameto.(2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta : PT Raja
Grapindo Persada.
Sagala, 2003.Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Poerwadarminta.2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai
Umar. 2005. Jenis
Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar